Salah satu doa yang ada dalam sholat adalah dengan membaca Iftitah yang dilakukan setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca Al-Fatihah.
Tapi sebenarnya doa iftitah itu wajib atau tidak sih? Dan bagaimana jika kita lupa atau tidak hafal dengan bacaan doa ini?
Kekhawatiran tentang diterima atau tidaknya sholat yang sedang dikerjakan tentu sering menghantui benak apalagi jika teringat tentang tidak melakukannya rukun shalat dan sunnah sunnahnya.
Oleh karena itu, kami akan memberikan jawaban dari pertanyaan apakah lupa atau tidak hafal membaca doa Iftitah itu perkara yang membatalkan sholat.
Simak selengkapnya di artikel ini.
Hukum Membaca Doa Iftitah
Melansir dari laman rumaysho.com, dijelaskan bahwa doa iftitah itu dihukumi sunnah berbeda dengan niat shalat.
Imam Nawawi mengatakan bahwa do’a iftitah disunnahkan dibaca untuk setiap orang yang shalat, untuk imam, makmum, munfarid, wanita, anak-anak, musafir, orang yang shalat wajib, orang yang shalat sunnah, orang yang shalat sambil duduk, orang yang shalat sambil berbaring, dan selainnya.
Termasuk juga di dalamnya orang yang melaksanakan shalat sunnah rawatib, shalat sunnah mutlak, shalat ‘ied, shalat gerhana (shalat kusuf) dan shalat minta hujan (shalat istisqa’).
Selain itu Buya Yahya saat ditanya oleh jamaahnya tentang doa iftitah, beliau menjawab bahwa doa iftitah itu sunnah yang mana jika dikerjakan akan menambah pahala dan jika ditinggalkan tidak akan mendapatkan dosa.
Namun walaupun sunnah, Rasulullah bersabda kepada siapa saja yang menghidupkan sunnah-sunnahnya akan diberikan pahala.
“Barangsiapa yg menghidupkan Satu Sunnah dari Sunnah – Sunnah ku, dan diamalkan oleh Manusia. Maka ia akan memperolehkan pahala seperti pahala orang – orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun” (Hadits Shahih Riwayat Ibnu Majah, No. 209).
Selain itu, Imam Nawawi ulama Madzhab Syafi’i juga menganjurkan untuk membaca doa iftitah karena terdapat keutamaan-keutamaan dari mengamalkannya.
Keutamaan Membaca Doa Iftitah
Salah satu keutamaan seseorang yang setelah takbiratul ihram membaca doa iftitah adalah dengan dibukanya pintu-pintu dilangit.
Hal ini disampaikan oleh Ibnu Umar AS berikut ini.
“Ketika kami shalat bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba seseorang mengucapkan ‘Allahuakbar kabira walhamdu lillahi katsira wasubhanalla hibukratawwa ashiilan’.
Selesai salat, Rasulullah SAW bertanya, ‘Siapakah yang mengucapkan kalimat tadi?’ Seorang sahabat menjawab, ‘Saya, wahai Rasulullah.’
Beliau lalu bersabda, ‘Sungguh aku sangat kagum dengan ucapan tadi sebab pintu-pintu langit dibuka karena kalimat itu’ Kata Ibnu Umar, ‘Maka aku tak pernah lagi meninggalkannya semenjak aku mendengar Rasulullah SAW mengucapkan hal itu.'” (HR Muslim)
Bacaan Doa Iftitah
Bacaan doa Iftitah di Indonesia ada beberapa versi, ada versi dari Muhammadiyah dan NU (Nahdlatul Ulama).
Seperti yang kita ketahui, kedua organisasi tersebut merupakan organisasi islam dan tertua di Indonesia.
Bacaan Doa Iftitah NU
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Latin :
Allahu Akbar kabira, walhamdu lillaahi katsiira, wasubhaanallahi bukratawwa ashiila. Wajjahtu wajhiya lilladzi fatharassamaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin.
Artinya:
“Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaranNya, segala puji hanya kepunyaan Allah, pujian yang banyak, dan Maha Suci Allah di waktu pagi dan petang. Kuhadapkan wajahku (hatiku) kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan itu aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan-Nya. Dan aku dari golongan orang muslimin.”
Bacaan Doa Iftitah Muhammadiyah
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا ، كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ ، وَالثَّلْجِ ، وَالبَرَدِ
Latin :
Allahumma baa’id bainii khathayaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib. Allaahumma naqqinii minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadlu minad danas. Allahummaghsil khathayaaya bil maa-I wats tsalji wal barad.
Artinya:
“Wahai Allah Jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana engkau jauhkan antara timur dan barat, ya Allah bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana bersihnya baju putih dari kotoran, ya Allah basuhlah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan air dingin.”
Kesimpulan
Itu tadi pembahasan tentang doa iftitah mulai dari hukum dan bacaan dalam islam.
Pada kesimpulannya, doa iftitah jika lupa tidak dibaca itu tidak akan membatalkan sholat, karena doa iftitah merupakan sunnah dalam sholat.
Tapi alangkah baiknya untuk dilakukan karena seseorang yang membacanya akan mendapatkan pahala.
Sungguh ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan pahala kebaikan. Salah satunya dengan membaca doa Iftitah.
Mudah-mudahan kita selalu diberikan kemudahan untuk menjadi umat yang taat beribadah dan menghidupkan sunnah-sunnahnya.