Urutan Dzikir Setelah Shalat Fardhu 5 Waktu dan Doa Mustajabnya

urutan dzikir setelah shalat fardhu

Shalat menjadi ibadah wajib yang harus dikerjakan umat islam karena shalat merupakan tiangnya agama. Orang yang tidak melaksanakannya akan mendapatkan dosa besar.

Selain rukun shalat seperti niat dan lain sebagainya. Dalam shalat terdapat sunnah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW yaitu berdzikir setelah melaksanakan shalat fardhu.

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkan Subhanallah, Alhamdulillah, dan Allahuakbar sebanyak tiga puluh tiga kali setelah shalat fardhu, maka menjadi seratus di akhir shalat, dan menjadi tiga ratus dalam setiap hari dan malam”.

Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap mulai dari bacaan dzikir setelah shalat fardhu, doa dan lain sebagainya.

Urutan Dzikir Setelah Sholat Fardhu Sesuai Sunnah

Mengutip dari laman nu.or.id berikut adalah urutannya :

1. Membaca istighfar sebanyak tiga kali :

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِـيْمَ الَّذِيْ لَااِلَهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ ×٣

Artinya :

“Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertobat kepada-Nya”

2. Dilanjutkan dengan membaca :

لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ ٣x

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، فِيْ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ، كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ، وَكُتِبَ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ، وَمُحِيْطَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ، وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنَ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ، وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا رَجُلٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْهُ.”

“Barangsiapa mengucapkan, ‘Laa ilaaha illallah wahdahu laa syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu, yuhyi wa yumitu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir (Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya Lah kerajaan dan segala pujian. Dialah Yang Maha menghidupkan dan Yang Maha mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu), sebanyak seratus kali dalam sehari, maka baginya pahala seperti membebaskan sepuluh budak, dicatat baginya seratus kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan, dan ia terjaga dari godaan setan pada hari itu hingga sore. Tidak ada yang datang dengan lebih baik dari apa yang ia bawa, kecuali orang yang beramal lebih banyak darinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Dilanjutkan dengan membaca :

اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام

Artinya :

Ya Allah, Engkau adalah Dzat yang Maha Sejahtera, dan dari Engkaulah kesejahteraan. Maha Berkahlah Engkau, wahai Dzat yang Maha Memiliki Keagungan dan Kemuliaan.”

Baca Juga : Bacaan Doa Tahiyat Awal dan Tahiyat Akhir dalam Shalat

4. Melanjutkan dengan membaca ayat kursi

وَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَّاحِد، لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَانُ الرَّحِيْم.

اَللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَّلَانَوْمٌ، لَهُ مَافِي السَّمَاوَاتِ وَمَافِي اْلأَرْضِ مَن ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيْطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَآءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلَا يَـؤدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ.

Tuntunan untuk umat muslim ketika selesai melaksanakan shalat fardhu dengan membaca ayat kursi adalah sebagai berikut :

Hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ الْجَنَّةِ إِلَّا الْمَوْتُ

“Barangsiapa yang membaca ayat kursi setiap selesai shalat fardhu, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian.” (HR. An-Nasa’i dan Ibnu Hibban)

5. Membaca surat Al-Baqarah

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ، كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ، وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ. لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا، لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ. رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا، أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Artinya :

“Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorangpun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepadaMu tempat (kami) kembali,”

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”

6. Membaca surat Al-Imran

شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ، لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ، إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ، قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ، بِيَدِكَ الْخَيْرُ، إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ، وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ، وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

7. Dilanjutkan dengan membaca :

Bacaan ini mempunyai landasan dari hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Bidayatul Hidayah

اَللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَاالْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Artinya :

“Ya Allah, tidak ada yang dapat menghalangi apa yang telah Engkau berikan, dan tidak ada yang dapat memberi apa yang telah Engkau halangi, dan tidak bermanfaat kekayaan dan usaha seseorang dari-Mu.”

8. Membaca Tasbih, Hamdalah dan Takbir

سُبْحَانَ اللهِ ×٣٣
اَلْحَمْدُلِلهِ ×٣٣
اَللهُ اَكْبَرْ ×٣٣

Nabi Muhammad (saw) bersabda:

“Barang siapa membaca Subhanallah wa bihamdihi (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya) sebanyak 33 kali, Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah) sebanyak 33 kali, dan Allahu akbar (Allah Maha Besar) sebanyak 34 kali setelah shalat fardhu, maka akan diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

9. Dilanjutkan

اَللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا، لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُيُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، وَلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّابِا للهِ الْعَلِـىِّ الْعَظِيْمِ. أَفْضَلُ ذِكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ

10. Dzikir dan mengakui bahwa tidak ada tuhan selain Allah dibaca sebanyak 100 kali

لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ

Rasulullah SAW bersabda:

“Dzikir yang paling utama adalah laa ilaaha illallah dan doa yang paling utama adalah alhamdulillah.”

11. Setelah itu membaca 

لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَلِمَةُ حَقٍّ عَلَيْهَا نَحْيَ وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ الأَمِنِيْنَ

12. Dilanjutkan dengan membaca :

اَللَّـهُمَّ اَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.

Artinya :

“Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu.”

Bacaan ini mempunyai keutamaan untuk mengingat dan bersyukur kepada Allah serta senantiasa beribadah kepada Allah.

Bacaan ini berdasar pada hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud berikut ini :

حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ، أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ سَالِمٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلَاتِهِ قَالَ: “اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ”

Artinya:

“Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman, telah mengabarkan kepada kami Syu’aib, dari Az Zuhri, dari Salim, dari bapaknya, ia berkata: Rasulullah SAW apabila selesai dari shalatnya, beliau mengucapkan: “Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu.”

13. Membaca doa untuk memohon dihindarkan dari panasnya api neraka

اَللَّهُمَّ أَجِرْنِـى مِنَ النَّارِ

DIbaca sebanyak 3 kali dan khusus untuk waktu maghrib dan subuh sebanyak 7 kali.

Bacaan dzikir ini sesuai dengan hadis Nabi berikut ini :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَالَ: اَللَّهُمَّ أَجِرْنِي مِنَ النَّارِ سَبْعَ مَرَّاتٍ بَعْدَ كُلِّ صَلَاةٍ، كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُجِيْرَهُ مِنَ النَّارِ.”

“Barangsiapa mengucapkan, ‘Allahumma ajirni minannar (Ya Allah, lindungilah aku dari api neraka) sebanyak tujuh kali setelah setiap salat, maka Allah pasti akan melindunginya dari api neraka.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

14. Membaca Al-Ikhlas, Falaq dan An-Nas

Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas atau surat 3 qul bisa menjadi doa dan wirid penyembuhan saat sakit. Manfaat surah ini tertulis dalam kitab Shahih Bukhari pada bab Meniupkan Bacaan Ketika Ruqyah.

Adapun hadits yang memerintahkan umat muslim untuk membacanya setelah selesai shalat adalah sebagai berikut :

Hadits dari Abu Hurairah:

Nabi Muhammad (saw) bersabda: “Barang siapa membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas sebanyak tiga kali setelah setiap shalat fardhu, maka akan terlindungi dari segala sesuatu kecuali kematian.” (Sahih Tirmidhi)

15. Membaca sholawat 100 kali

صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ

16. Membaca doa yang ada di bawah ini.

Baca Juga : I’tidal : Pengertian, Bacaan Doa Versi NU & Muhammadiyah dan Tata Caranya

Doa Setelah Sholat

Doa Setelah Shalat Fardhu

Setelah berdzikir, umat islam dianjurkan untuk berdoa agar hajat dan keinginannya dikabulkan.

Doa sendiri sebenarnya tidak harus menggunakan bahasa arab, cukup dengan berdoa menggunakan bahasa masing-masing juga diperbolehkan.

Namun berdoa yang paling afdhal adalah menggunakan bahasa Al-Qur’an yaitu bahasa arab.

Berikut doa yang bisa dipanjatkan setelah shalat.

الحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ
Latin :

“Alhamdu Lillahi Rabil ‘Alamin, Hamdan Yuwaafi Ni’mah Wayukafi Mazidahu. Ya Rabbana Lakal Khadu Walaka Syukru Kamaa Yanbaghi Lijalaali Wajhika Wa’adhiimi Sulthonik”

Artinya :

“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dengan pujian yang sesuai dengan nikmatnya dan memungkinkan ditambah nikmatnya. Wahai Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji, sebagaimana yang patut bagi keagungan-Mu dan kebesaran kekuasaan-Mu.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْاٰفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَـــا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَـــاتِ

Latin :

Allâhumma shalli ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wa ‘alâ âli Sayyidinâ Muhammadin shalâtan tunjînâ bihâ min jamî’il ahwâli wal âfât wa taqdhî lanâ bihâ jamî’al hâjat wa tuthahhirunâ bihâ min jamî’is sayyiât wa tarfa’unâ bihâ ‘indaka a’lad darajât wa tuballighunâ bihâ aqshal ghâyat min jamî’il khairâti fil hayâti wa ba’dal mamât.

Artinya :

“Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan shalawat itu, Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua cobaan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengabulkan hajat kami; dengan shalawat itu, Engkau akan menyucikan kami dari segala keburukan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengangkat kami ke derajat paling tinggi; dengan shalawat itu pula, Engkau akan menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dalam semua kebaikan, ketika hidup dan setelah mati.”

اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَصِحَّةً فِى الْبَدَنِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ

Latin :

Allaahumma innaa nas aluka salamatan fiddin Waddunya Wal Akhirah Wa Sihatan wa afiatan filjasadi wasihatan filbadani waziaadatangfil ilmi wabarokatangfirizki wataubatangQoblalmaut warahmatan ingdalmaut wamaghfiratan ba’dal mauut,Allaahumma hawin alaina fi sakaratul mauti wannajaata minan naar wal afwa ingdal hisaab.

Artinya :

“Ya Allah kami meminta kepadamu keselamatan Agama, kesehatan jasmani, tambahan Ilmu, keberkahan dalam rizqi, Taubat sebelum mati, Rahmat ketika hendak mati dan Ampunan setelah mati. Ya Allah, ringankanlah kami ketika sedang sakaratul Maut, selamatkan dari api neraka, dan ampunilah ketika sedang proses hisab”.

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ

Latin :

Rabbanā lā tuzig qulụbanā ba’da iż hadaitanā wa hab lanā mil ladungka raḥmah, innaka antal-wahhāb

Artinya :

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami menyimpang pada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisiMu, karena sesungguhnya Engkau Maha Pemberi (Karunia)”.

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

Latin :

Allahummaghfirli waliwalidayya warhamhuma kama rabbayani saghiira

Artinya :

“Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, dan belas kasihilah mereka berdua sebagaimana mereka berbelas kasih kepadaku di waktu aku kecil”.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار

Latin :

Robbanà àtina fi dunya hasanah wa fi alàkhiroti hasanah, wa qinà adzàba annàr.

Artinya :

“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka”

وصلى الله على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم والحمد لله رب العالمين

Latin :
Washollalahu ‘ala sayyidina muhammadin wa ‘ala alihi wasokhbihi wasallam wal khadulillahi rabbil ‘alamiin

Alasan Kenapa Setelah Shalat Harus Berdzikir Dulu

Berdzikir merupakan salah satu cara untuk menyempurnakan shalat dan mendapatkan pahala tambahan dengan mengingat Allah SWT.

Selain itu dengan berdzikir adalah cara untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Semakin sering seseorang berdzikir, maka semakin kuat pula imannya dan semakin dekatlah ia kepada Allah SWT.

Berdzikir juga menjadi cara untuk memohon ampunan dan pertolongan kepada Allah SWT. Dengan berdzikir, kita memohon kepada Allah SWT agar mengampuni dosa-dosa kita dan memberikan pertolongan kepada kita dalam menghadapi berbagai macam masalah dalam kehidupan.

Selain itu dengan berdzikir manusia juga akan mendapatkan pahala sebagaimana yang dijelaskan dalam hadist berikut ini.

مَنْ قَالَ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ عَنْهُ خَطَايَاهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

Artinya:

“Barangsiapa yang mengucapkan “Subhanallah wa bihamdihi” sebanyak seratus kali dalam sehari, maka akan dihapuskan dosanya meskipun sebanyak buih di lautan”.

Keutamaan Berdzikir Setelah Shalat Fardhu

1. Menghapus Dosa

Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang mengucapkan ‘Subhanallah wa bihamdihi’ sebanyak seratus kali dalam sehari, maka akan dihapuskan dosanya meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR. Abu Dawud)

2. Membersihkan hati dan jiwa

Berdzikir dapat membersihkan hati dan jiwa dari kotoran dosa dan pikiran-pikiran negatif. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat Ar-Ra’d ayat 28:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُنَّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلاَّ بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Artinya: “(Orang-orang yang beriman itulah) orang-orang yang hatinya menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati itu dapat menjadi tenteram”.

3. Mendapatkan pahala yang berlipat ganda

Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang berdzikir kepada Allah setelah shalat fardhu sebanyak 33 kali, maka akan dicatat oleh malaikat 3300 pahala kebaikan dan dihapuskan 3300 dosa.” (HR. Abu Dawud)

4. Menolak godaan setan

Setan selalu berusaha untuk menyesatkan manusia. Berdzikir adalah salah satu cara untuk menolak godaan setan. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 200:

إِنَّمَا الشَّيْطَانُ يَقُرُّ لِأَوْلِيَائِهِ لِيُغْرُوا الَّذِينَ آمَنُوا وَلاَ يَحْسَبُوا عَلَيْهِمْ شَيْئًا إِنَّمَا يُمْرُونَ عَلَيْهِمْ فُرُطًا

Artinya:

Sesungguhnya setan itu hanyalah membisikkan kepada para sahabatnya, agar mereka menimbulkan perselisihan di antara orang-orang yang beriman. Allah tidak hendak membebani mereka sedikit pun. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.

5. Memberikan ketenangan dan kedamaian batin

Berdzikir dapat memberikan ketenangan dan kedamaian batin, terutama saat kita sedang menghadapi masalah atau tekanan hidup. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat Ar-Ra’d ayat 28:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُنَّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلاَّ بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُُ الْقُلُوبُ

Artinya:

“(Orang-orang yang beriman itulah) orang-orang yang hatinya menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati itu dapat menjadi tenteram”.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi setiap muslim untuk berdzikir setelah shalat fardhu. Dzikir dapat dilakukan dengan membaca tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan dzikir-dzikir lainnya. Waktu berdzikir yang paling utama adalah setelah salam dari shalat.

 

Leave a Comment