Tata Cara Menyembelih Hewan Qurban yang Aman dan Sesuai

tata cara menyembelih hewan qurban

Udah punya niat berqurban tapi masih ragu? Cari tahu dulu nih, tata cara menyembelih hewan qurban yang sesuai syariat, biar qurbannya sah, pahalanya mengalir dan manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak orang.

Menjelang Hari Raya Idul Adha, banyak dari kita yang mulai bersiap-siap untuk berqurban. Tapi, tahukah kamu kalau menyembelih hewan qurban itu ada aturannya dalam Islam?

Nggak cukup cuma punya hewan dan alat potong, tapi juga ada tata cara, doa, hingga syarat-syarat yang harus dipenuhi supaya ibadah qurban kita sah dan bernilai ibadah di hadapan Allah SWT.

Nah, buat kamu yang mungkin baru pertama kali ingin berqurban, atau sekadar ingin lebih paham tentang bagaimana sebenarnya proses penyembelihan hewan qurban yang benar menurut syariat, yuk simak panduan lengkapnya di bawah ini.

Tata Cara Penyembelihan Hewan Qurban

tata cara menyembelih hewan qurban infografis

Menyembelih hewan qurban harus dilakukan dengan cara yang sesuai syariat Islam agar ibadahnya sah dan diterima oleh Allah SWT.

Di bawah ini adalah langkah-langkah atau tata cara menyembelih hewan qurban yang benar:

1. Menyiapkan Hewan Qurban

Sebelum disembelih, pastikan hewan qurban dalam kondisi sehat, tidak cacat, dan sudah cukup umur.

Jenis hewan qurban bisa berupa kambing, domba, sapi, atau unta, sesuai kemampuan.

Dalam ketentuannya, umur hewan yang boleh dikurbankan adalah : 

  • Unta : 5 tahun
  • Sapi & kerbau : minimal 2 tahun
  • Kambing & domba : minimal 1 tahun

2. Persiapkan Alat Sembelih yang Tajam

Setelah hewan qurban sudah sesuai dengan syariat, mulai dari kondisi kesehatan dan umurnya, selanjutnya adalah pemilihan alat sembelih.

Alat sembelih harus tajam dan kayak pakai agar prosesnya berjalan dengan cepat dan tidak menyiksa hewan.

Hal ini tertuang dalam sebuah hadis yang artinya : 

“Diriwayatkan dari Syaddad ibn Aus ra. dari Rasulullah saw. beliau bersabda: Ada dua hal yang senantiasa aku jaga yang berasal dari Rasulullah saw. Rasulullah bersabda: “Allah memerintahkan untuk berbuat kebaikan kepada segala sesuatu. Apabila kamu membunuh, maka baguskanlah cara dan keadaan dalam membunuh, dan apabila kamu menyembelih, maka baguskanlah penyembelihannya, dan hendaklah menajamkan pisaunya, dan menenangkan hewan sembelihannya.” (HR Muslim).

Potong tiga saluran utama di leher bagian depan, yaitu:

  • Saluran napas (hulqum)
  • Saluran makanan (mari’)
  • Dua pembuluh darah (wadjain)

Pastikan darah mengalir deras sebagai tanda penyembelihan sah secara syariat dan hewan mati karena disembelih, bukan karena sebab lain.

3. Menidurkan Hewan ke Arah Kiblat

Hewan qurban dibaringkan menghadap kiblat dengan posisi sisi kiblat dan kepala di sebelah kanan penyembelih, agar mudah dalam proses penyembelihan.

Tangan dan kaki hewan bisa diikat agar tidak memberontak, tapi tetap perlakukan dengan lembut dan tidak menyakitinya.

“Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan tulus ikhlas dan menyerahkan diri dan aku bukanlah golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, pengabdianku, hidupku dan matiku adalah untuk Allah Dzat yang menguasai alam semesta. Tidak ada sekutu baginya, dan demikian aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang muslim. Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, ya Allah (kurban ini) dariMu dan untukmu dan dari Muhammad dan umatnya. Bismillahi Allahu Akbar. Kemudian beliau menyembelihnya.” (HR Abu Dawud).

Baca Juga : Hukum Qurban

4. Membaca Doa Menyembelih

Sebelum memotong hewan qurban, kita dianjurkan untuk membaca doa. Doa ini merupakan bentuk pengakuan bahwa semua rezeki berasal dari Allah, dan qurban yang kita lakukan adalah bentuk ketaatan kepada-Nya.

Doa menyembelih hewan qurban adalah sebagai berikut:

Membaca basmalah

بِسْمِ اللهِ

Atau bisa lebih sempurna 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Setelah itu, baca shalawat 

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 

Setelah itu baca takbir 3 kali dan tahmid

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ

Setelah itu baca doa

 اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ

Jika hewan tersebut disembelih atas nama orang lain (misalnya mewakili keluarga), bisa ditambah dengan:

“Bismillahi Allahu Akbar. Allahumma hadza minka wa laka, hadza ‘anni (atau: ‘an fulan bin fulan)”

Artinya: “Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, ini dari-Mu dan untuk-Mu. Ini dariku (atau: dari fulan bin fulan).”

Doa ini penting dibaca karena menjadi salah satu sunnah Nabi dan menegaskan bahwa qurban yang dilakukan semata-mata karena Allah.

5. Tunggu Hingga Hewan Benar-Benar Mati

Setelah disembelih, tunggu beberapa menit sampai hewan benar-benar mati dan tidak ada gerakan lagi.

Jangan memotong bagian tubuh atau menguliti sebelum hewan benar-benar mati agar tidak menyiksa.

6. Proses Pemotongan dan Pembagian Daging

Setelah hewan mati sempurna, proses pemotongan dan pembagian daging bisa dilakukan. Dalam pembagian daging, melansir dari nu online beberapa ulama berpendapat untuk membagi dalam 3 bagian:

  • Sepertiga untuk diri sendiri
  • Sepertiga untuk orang kaya
  • Sepertiga untuk fakir miskin

Namun selain itu para ulama memberikan ketentuan jika ingin di bagi kepada keluarga atau untuk si pequrban.

Yakni, ketika qurban berupa qurban wajib, maka maka mudlahhi dan keluarganya tidak boleh mengkonsumsi daging tersebut.

Sedangkan, bila qurbannya sunnah maka mudlahhi dan keluarganya boleh mengkonsumsi selama ada kadar yang tetap di bagikan kepada fakir miskin.

Rukun Menyembelih Hewan Qurban

Rukun berarti hal yang harus ada dalam proses penyembelihan, jika tidak ada maka prosesnya dianggap tidak sah.

Berikut rukun menyembelih hewan qurban:

  1. Orang yang menyembelih harus beragama Islam dan berakal.
  2. Hewan halal seperti sapi, kambing & unta
  3. Alat yang digunakan harus tajam dan bisa mengalirkan darah, seperti pisau atau golok. Tidak boleh menggunakan kuku atau gigi.
  4. Cukup usia seperti yang sudah kami jelaskan diatas
  5. Menyebut nama Allah (basmalah) saat menyembelih.

Kalau salah satu dari rukun ini tidak terpenuhi, maka penyembelihan bisa tidak sah menurut syariat.


Syarat Penyembelih Hewan

Selain rukun, ada juga syarat bagi orang yang menyembelih hewan qurban agar sah menurut Islam. Ini lebih kepada kondisi orangnya.

Berikut adalah beberapa syaratnya:

  1. Muslim – penyembelih harus seorang muslim atau ahli kitab (dalam konteks syariat).
  2. Berakal – tidak sah jika dilakukan oleh orang yang gila atau tidak sadar.
  3. Baligh atau mumayyiz – bisa membedakan baik dan buruk.
  4. Dengan niat ibadah – tidak sekadar menyembelih, tapi diniatkan karena Allah SWT.

Walaupun terlihat sederhana, tapi syarat ini penting agar penyembelihan bernilai ibadah dan sesuai tuntunan.


Waktu Penyembelihan Hewan Kurban

Penyembelihan hewan qurban tidak bisa dilakukan sembarang waktu. Ada waktu-waktu tertentu yang sudah ditetapkan dalam syariat Islam.

Berikut adalah waktu yang dibolehkan untuk menyembelih hewan qurban:

  1. Mulai setelah sholat Idul Adha (tanggal 10 Dzulhijjah) sampai tanggal 13 Dzulhijjah (hari tasyrik).
  2. Waktu terbaik adalah pada pagi hari tanggal 10 Dzulhijjah setelah sholat Id.
  3. Diperbolehkan juga menyembelih pada malam hari selama belum lewat dari tanggal 13 Dzulhijjah.

Jika menyembelih sebelum shalat Id, maka tidak dihitung sebagai qurban, hanya sebagai daging biasa. Jadi pastikan waktunya sesuai, ya!


Itulah tadi penjelasan lengkap tentang tata cara penyembelihan hewan qurban sesuai syariat Islam.

Semoga dengan memahami langkah-langkahnya, doa yang dibaca, serta rukun dan syarat-syaratnya, kita bisa menjalankan ibadah qurban dengan lebih yakin, khusyuk, dan penuh keikhlasan.

Ibadah qurban bukan hanya soal menyembelih hewan, tapi juga tentang kepasrahan dan ketaatan kita kepada Allah SWT.

Semoga qurban yang kita lakukan menjadi amal yang diterima dan membawa keberkahan bagi kita, keluarga, serta orang-orang yang menerima manfaatnya.

Yuk, terus belajar dan mendalami ilmu-ilmu agama, sekecil apapun itu, karena setiap langkah menuju kebaikan selalu dihitung oleh Allah. Aamiin.

Leave a Comment