Tata Cara Membasuh Muka dalam Wudhu dan Sunnah-Sunnahnya

tata cara membasuh muka saat wudhu dan sunahnya

Membasuh muka merupakan salah satu dari rukun wudhu

Dalam islam, membasuh muka dalam wudhu sudah ada tata cara dan tuntunannya. Artinya, wudhu seseorang akan dianggap sah jika melakukan rukun yang satu ini.

Selain itu, banyak hikmah dan manfaat wudhu yang bisa diperoleh oleh seseorang yang mengerjakannya.

Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda : 

“Sungguh umatku akan diseru pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya karena bekas wudhunya. Mąką siapa yang mampu melebihkan panjang sinar pada tubuhnya, maka lakukanlah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sunnah Sebelum Membasuh Wajah saat Wudhu

1. Membaca Basmallah dan Ta’awudz

Seperti yang kita ketahui, membaca basmallah dan ta’awudz saat melakukan wudhu, itu hukumnya sunnah.

Artinya jika ditinggalkan wudhunya tetap dianggap sah, namun jika dilakukan akan menambah pahala dari wudhu seseorang tersebut.

Dalam hal ini mengutip dari berbagai sumber, salah satunya dalam kitab Busyra al-Kariim yang berbunyi : 

وأقلها: بسم الله، وأكملها: بسم الله الرحمن الرحيم، ثم الحمد لله على الإسلام ونعمته، الحمد لله الذي جعل الماء طهوراً، والإسلام نوراً. زاد الغزالي: (رب أعوذ بك من همزات الشياطين، وأعوذ بك رب أن يحضرون) ويسن التعوذ قبلها، والشهادتان بعدها

Artinya :

“Paling sedikitnya basmallah (sebelum wudhu) adalah ‘bismillah’. Paling sempurna adalah ‘bismillahir rahmaanir rohim’, kemudian dengan doa ‘alhamdu lillahi ‘alal islaami wa ni’matihi, alhamdu lillahil ladzii ja’alal maa-a thohuuron wal islaama nuuro.’ Imam Ghazali menambahkan, ‘rabbi a’uudzubika min hamazaatisy syayatiin wa a’uudzu bika robbi ayyahdhuruun.’ Dan disunnahkan membaca ta’awudz sebelum membaca basmallah dan membaca dua syahadat setelah membaca basmallah”

2. Melafadzkan Niat Sunnah Wudhu

Melakukan kesunahan wudhu agar juga berniat melakukan kesunahannya. Agar amal kesunahannya diterima Allah.

Hal ini juga berkaitan dengan perintah Nabi Muhammad SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dań Muslim yang artinya :

“Sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung pada niat, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan.”

3. Bersiwak

Sunnah kedua sebelum membasuh wajah adalah dengan bersiwak atau membersihkan gigi. Hal ini disarankan sesuai dengan hadis berikut :

لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ

Artinya :

“Seandainya tidak memberatkan umatku maka sungguh akan aku perintahkan untuk bersiwak setiap kali wudhu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Membasuh Kedua Telapak Tangan

Membasuh kedua telapak tangan menjadi kesunnahan lainnya.

Mengutip dari laman nu.or.id, menurut Imam Ghazali, dua telapak tangan inilah yang kemudian akan mengantarkan air suci ke anggota tubuh termasuk Wajah.

5. Berkumur

Menurut Imam Syafi’i, berkumur adalah meletakan air didalam mulut sebelum mencuci kedua lubang hidung saat wudhu.

Namun penerapan yang paling benar adalah ketika air yang seseorang masukan kemudian digerakkan dalam mulut itu menjadi hal yang paling sempurna.

إِذَا تَوَضَّأْتَ فَمَضْمِضْ

Artinya :

“Jika engkau berwudhu, maka berkumur-kumur lah” (HR Baihaqi, Abu Dawud dishahihkan Albani)

6. Insytinsyaq dan Istinsar

Istinsyaq adalah sunnah wudhu yang mana menghirup air ke dalam hidung.

Istinsar adalah mengeluarkan air keluar hidung setelah menghirupnya.

Menurut Ulama Hanafiyah dan Malikiyah, istinsyaq disunnahkan menggunakan air dengan enam cidukan, tiga untuk berkumur dan tiga untuk istinsyaq.

Hal ini berdasar pada hadis yang diriwayatkan oleh Ali ra yang artinya ;

“Dia percha dipanggil untuk berwudhu, kemudian dia berkumur, istinsyaq, dan menciduk air dengan tangan kirinya. Dia melakukannya sebanyak tiga kali. Kemudian dia betrakta: Beginilah Nabi SAW bersuci.” (HR Ahmad dan Nasa’i)

Baca Juga : Wajib Tahu! 10 Syarat Sah Wudhu Rukun & Tata Caranya

Tata Cara Membasuh Wajah saat Wudhu

Membasuh Wajah merupakan rukun dari wudhu. Maka wajib hukumnya membasuh bagian luar wajah saat wudhu. Berdasar dari firman Allah tentang membasuh wajah:

{… فَٱغْسِلُوا۟ وُجُوهَكُمْ …}

Artinya: “maka basuhlah mukamu”. (QS. Al-Maidah: 6)

Batasan wajah yaitu bagian memanjang antara tempat tumbuhnya rambut kepala hingga bawah dagu ujung tumbuhnya rambut jenggot dan bentangannya antara kedua telinga.

Wajib membasuh bagian-bagian yang masih dalam batasan wajah, mulai dari kulit, alis, kumis dan jenggot luar maupun dalam.

Kecuali jika berjenggot lebat maka cukup membasuh bagian luarnya saja dan disunnahkan untuk menyela-nyela. Didasari dari hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas RA:

(أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ تَوَضَّأَ فَغَرَفَ غَرْفَةً فَغَسَلَ بِهَا وَجْهَهُ)

Artinya: “Sesungguhnya Nabi berwudhu kemudian menyiduk lagi satu ciduk air untuk membasuh wajahnya” [HR. Bukhori]

Penjelasan hadits: dapat diketahui dari hadits diatas bahwa satu cidukan air tidak bisa menjadikan sampainya air ke kulit dibawah rambut jenggot yang tebal, karena bagian dalam jenggot seperti halnya bagian dalam mulut dan hidung.

Adapun ukuran tebal tipisnya jenggot dengan dikira-kirakan yaitu ukuran jenggot dianggap tebal jika orang berhadapan di depannya tidak bisa melihat warna kulit di balik jenggot tebalnya, namun jika masih kelihatan warna kulit di balik jenggot maka jenggotnya masih dianggap tipis.

Tata cara membasuh wajah: menciduk air dengan kedua telapak tangan baik itu dari kran air maupun dari wadah air.

Dan memulai basuhan dari bagian wajah yang paling atas kemudian turun ke bagian bawah dengan menggerakkan kedua telapak tangan di wajah sampai merata ke seluruh bagian wajah.

Boleh dengan satu basuhan saja jika dengan satu basuhan tersebut sudah dapat merata ke seluruh bagian wajah.

Niat bisa dilakukan bertepatan dengan saat membasuh wajah yang pertama. Jika niat wudhu dilakukan saat sudah di pertengahan, maka basuhan yang sudah terlewatkan belum dihitung sebagai basuhan wudhu.

Baca Juga : 7 Manfaat Wudhu Sebelum Tidur untuk Wajah dengan Hadist

Sunnah Saat Membasuh Wajah

1. Melafadzkan niat fardhu wudhu

Seperti yang sudah kita jelaskan diatas, Bahwa sebaiknya saat melafadzkan niat fardhu wudhu saat pertama membasuh wajah.

Hal ini agar tidak adanya basuhan yang terlewat karena jika niat dilakukan pada saat sampai pertengahan maka basuhan yang terlewat belum dihitung sebagai basuhan wudhu.

2. Memulai basuhan dari wajah bagian atas

Sunnah selanjutnya adalah memulai basuhan dari bagana paling atas.

Kenapa demikian? 

Agar basuhan lebih merata dan anggota tersebut paling mulia karena jidat merupakan anggota tubuh yang digunakan untuk bersujud.

3. Mengambil air dengan kedua telapak tangan

Selanjutnya adalah mengambil air dengan kedua telapak tangan.

Hal ini dikarenakan agar air lebih banyak didapatkan dan basuhan air ke Wajah lebih merata.

4. Membasuh wajah sebanyak 3 kali

Disunnahkan bagi sesorang yang melakukan wudhu untuk membasuh 3 kali bangian tubuhnya, termasuk juga dengan wajah.

عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَجُلاً أَتَى النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ الطُّهُورُ فَدَعَا بِمَاءٍ فِى إِنَاءٍ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلاَثًا ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلاَثًا ثُمَّ غَسَلَ ذِرَاعَيْهِ ثَلاَثًا ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ فَأَدْخَلَ إِصْبَعَيْهِ السَّبَّاحَتَيْنِ فِى أُذُنَيْهِ وَمَسَحَ بِإِبْهَامَيْهِ عَلَى ظَ اهِرِ أُذُنَيْهِ وَبِالسَّبَّاحَتَيْنِ بَاطِنَ أُذُنَيْهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ ثَلاَثًا ثَلاَثًا ثُمَّ قَالَ هَكَذَا الْوُضُوءُ فَمَنْ زَادَ عَلَى هَذَا أَوْ نَقَصَ فَقَدْ أَسَاءَ وَظَلَمَ. أَوْ ظَلَمَ وَأَسَاءَ. رواه ابو داود

Artinya :

Dari Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, bahwa ada seorang lelaki mendatangi Nabi SAW., lalu bertanya, “Rasulullah, bagaimana cara bersuci itu?.” Maka beliau meminta supaya diambilkan air dalam ember lalu beliau membasuh kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali. Kemudian beliau membasuh wajahnya sebanyak tiga kali. Membasuh kedua lengannya tiga kali. Setelah itu beliau mengusap kepalanya, kemudian memasukkan dua jari telunjuknya ke dalam kedua telinganya dan mengusap bagian luar daun telinganya dengan kedua ibu jarinya, sementara kedua ibu jarinya mengusap bagian dalam telinganya. Lalu beliau membasuh kedua kakinya sebanyak tiga kali-tiga kali. Beliau kemudian bersabda, “Demikianlah cara berwudhu. Barang siapa yang menambah atau menguranginya, sungguh ia telah berbuat jelek atau zalim.” atau “berbuat zalim atau melakukan kejelekan.” (HR. Abu Dawud)

5. Menggosok wajah dengan kedua tangan

Sunnah selanjutnya adalah dengan menggosok wajah dengan kedua tangan.

Kenapa harus di gosok? Apakah tidak sah jika hanya dibasuh dengan air saja?

Sebenarnya tetap sah, namun jika hanya dibasuh dengan air tidak akan mendapatkan kesunahannya.

Selain itu ada jenis air dalam islam yang juga bisa dipahami yang mana terdapat air suci mensucikan dan suci namun tidak mensucikan.

6. Membasuh melebihi batas wajah

Imam Nabawi menjelaskan bahwa batas Wajah dałam wudhu secure vertikal adalah antara tumbuhnya rambut hingga dagu bawah.

Selain itu secara horizontal, antara kedua telinga kanan dan kiri.

Seseorang disarankan untuk membasuh wajah melebihi wajah itu sendiri.

Baca juga artikel tentang tata cara membasuh sebagian kepala.

7. Membaca doa

Sunnah terakhir adalah membaca doa wudhu saat membasuh Wajah, adapun doanya sebagai berikut :

اللَّهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِي بِنُورِكَ يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهُ أَوْلِيَائُكَ ، وَلَا تُسَوِّدْ وَجْهِي بِظُلُمَاتِكِ يَوْمَ تَسْوَدُّ وُجُوهُ أَعْدَائِكَ.

Artinya :

“Ya Allah, putihkanlah wajahku dengan nur-Mu pada hari Wajah-wajah kekasihmu menjadi bersinar putih. Dan jangan engkau hitamkan wajah saya dengan kegelapan-Mu pada gari wajah-wajah musuh menjadi hitam.”

Demikian artikel tentang tata cara membasuh wajah saat wudhu yang dilengkapi dengan sunnah-sunnahnya.

Leave a Comment