Syarat sah wudhu harus dipahami oleh seorang muslim. Hal itu karena wudhu menjadi salah satu aktivitas yang wajib dilakukan saat hendak melakukan ibadah utamanya sholat.
Wudhu yang tidak sesuai dengan syarat akan mengakibatkan tidak sahnya sholat. Oleh sebab itu mengetahui syarat sah wudhu menjadi wajib bagi seorang muslim.
Wudhu sendiri merupakan aktivitas untuk mensucikan diri dari hadas kecil dengan membasuh sebagian tubuh dengan jenis air yang mensucikan dalam islam.
Dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 6 yang berbunyi :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
Artinya, “Wahai orang yang beriman, bila kalian hendak shalat, basuhlah wajah kalian, tangan kalian hingga siku, usaplah kepala kalian, dan (basuhlah) kaki kalian hingga mata kaki,” (Surat Al-Maidah ayat 6).
Mengutip dari kitab Safinatun Najah karya Syekh Salim bin Sumair Al-Hadrami, syarat sah Wudhu ada 10. Apa saja? Simak berikut ini.
Baca Juga : Hikmah dan Manfaat Wudhu Mengutip dari Beberapa Hadis & Ayat Al-Qur’an
Syarat Sah Wudhu
1. Islam
Syarat pertama yang harus dipenuhi seseorang yang ingin melakukan wudhu adalah beragama islam.
Artinya, jika seseorang yang bukan dari umat islam, saat mereka melakukan wudhu maka tidak sah.
Menurut pendapat Imam Nawawi, Wudhu merupakan ibadah badaniyah, artinya orang yang melaksanakan wudhu secara harus beragama islam.
2. Tamyiz
Maka tidak sah wudhunya orang yang belum mumayyiz. Karena wudhu merupakan ibadah yang membutuhkan niat. Dan termasuk syaratnya niat adalah tamyiznya orang yang berniat.
3. Suci dari haid dan nifas
Seseorang yang berwudhu harus suci dari haid dan nifas. Maka tidak sah wudhu, jika masih dalam keadaan haid dan nifas.
4. Tidak ada penghalang sampainya air ke kulit
Disyaratkan bagi seseorang orang yang berwudhu, diatas anggota badan yang akan dibasuh tidak ada benda yang menghalangi aliran air sampai ke kulit.
Jika ada penghalang dan air tidak sampai ke kulit anggota badan yang wajib dibasuh maka tidak sah.
5. Tidak ada yang merubah kemutlakan air
Syarat sah wudhu selanjutnya adalah terhindarnya anggota badan yang dibasuh dari sesuatu yang merubah kemutlakan air sehingga air tersebut menjadi air mutaghayyir.
Misal: sabun, karena ketika masih ada sisa sabun yang menempel diatas anggota badan yang dibasuh maka akan merubah kemutlakan air.
6. Mengetahui rukun wudhu
Seorang yang berwudhu harus mengetahui bahwa wudhu tersebut adalah fardhu ketika akan mendirikan sholat saat berhadats.
7. Tidak meyakini kefardhuan wudhu sebagai kesunahan
Seseorang yang berwudhu tidak meyakini rukun-rukun wudhu itu sunnah. Dan harus bisa membedakan mana rukun wudhu dan mana sunnahnya wudhu.
8. Menggunakan air suci mensucikan
Air yang digunakan untuk bersuci adalah air mutlak yaitu air suci dan dapat mensucikan, karena air mutlak yang dapat mengangkat hadats.
9. Masuk Waktu Sholat
Syarat ini berlaku bagi seseorang yang selalu berhadas, maka wudhu bisa dilakukan saat memasuki waktu sholat.
10. Muwallat
Syarat kesembilan dan kesepuluh ini berlaku khusus untuk orang yang selalu berhadats.
Seseorang yang selalu berhadats wudhunya harus pada masuknya waktu sholat.
Dan muwalat adalah membasuh anggota badan sebelum keringnya anggota badan yang dibasuh sebelumnya.
Baca Juga : Doa Wudhu Lengkap, Niat, Saat Melakukan dan Setelah Wudhu
Rukun Wudhu
Seperti halnya ibadah-ibadah lain, wudhu juga punya rukun yang harus diketahui oleh umat muslim.
Mengutip dari kitab Safinatun Najah, bahawa ada 6 rukun wudhu yang harus dilakukan agar mencapai keabsahan.
فروض الوضوء ستة: الأول النية الثاني غسل الوجه الثالث غسل اليدين مع المرفقين الرابع مسح شيء من الرأس الخامس غسل الرجلين مع الكعبين السادس الترتيب
Artinya :
““Fardhu wudhu ada enam: (1) niat, (2) membasuh muka, (3) membasuh kedua tangan beserta kedua siku, (4) mengusap sebagian kepala, (5) membasuh kedua kaki beserta kedua mata kaki, dan (6) tertib,”
Untuk lebih jelas, mari kita bahas satu persatu.
1. Niat

Pada hakikatnya niat menjadi hal yang paling dasar agar wudhu yang dilakukan dianggap sah.
Untuk melakukan rukun yang pertama ini, niat wudhu harus berbarengan dengan pada saat pertama kali membasuh muka. Sedangkan melafadzkan niat hukumnya adalah sunnah.
Adapun bacaan niat wudhu sebagai berikut :
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Artinya : “Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil karena Allah Ta’ala”
2. Membasuh Muka
Rukun kedua adalah membasuh muka.
Membasuh muka wudhu dianggap sah jika panjangnya mencapai ujung tumbuhnya rambut hingga bawah ujung rahang.
Sedangkan lebarnya dari kuping kanan ke kuping kiri.
Dijelaskan dalam kitab tersebut bahwa yang menjadi bagian muka diantaranya alis, bulu mata, jenggot, dan godeg.
Baca Juga : 7 Manfaat Wudhu Sebelum Tidur untuk Wajah dengan Hadist
3. Membasuh Tangan Sampai Kedua Sikut
Selanjutnya membasuh kedua tangan sampai ke siku.
Pastikan agar sela-sela jari juga terkena air dan pastikan agar bersih.
4. Mengusap Kepala
Mengusap sebagian kepala menjadi salah satu rukun yang juga harus dilakukan.
Pada rukun ini bisa hanya bisa membasuh rambut dengan catatan tidak melebihi batas anggota badan yang disebut kepala.
5. Membasuh Kedua Kaki Hingga Mata Kaki
Dalam hal ini, membasuh kedua kaki hingga mata kaki adalah rukunnya wudhu yang akan dianggap sah.
6. Berurutan
Melakukan wudhu harus dilakukan secara berurutan sesuai dengan kaidah dan tata caranya.
Tidak boleh jika melakukan wudhu namun urutannya tidak sesuai dengan ajaran.
Kesimpulan
Pada dasarnya, wudhu menjadi aktivitas yang wajib diketahui oleh umat muslim. Hal ini dikarenakan karena wudhu menjadi syarat sah ibadah seperti sholat.
Untuk itu memenuhi syarat dan rukun wudhu wajib dipenuhi agar tubuh kembali suci dan bisa melakukan dengan ibadah dengan benar.
Demikian pembahasan tentang syarat sah wudhu, rukun dan tata caranya. Mudah-mudahan kita bisa menjadi umat muslim yang taat untuk selalu beribadah. Amiin





