6 Sunnah Ketika Berqurban Sesuai Anjuran Rasulullah SAW

sunnah ketika berqurban

Berqurban adalah salah satu amalan mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam, terutama saat Hari Raya Idul Adha.

Jumhur ulama berpandapat bahwa qurban adalah Sunnah Muaqad dan wajib bila ada nadzar.

Dengan demikian qurban sangat dianjurkan untuk orang-orang yang mampu secara finansial.

Namun qurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, ada sunnah-sunnah tertentu yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW agar ibadah qurban kita menjadi lebih sempurna.

Apa saja?

Simak berikut ini.

Sunnah Kurban Anjuran Rasulullah

Dalam ajaran Rasulullah SAW, terdapat beberapa sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh orang yang berqurban.

Ini penting agar qurban kita tidak hanya sah, tapi juga lebih berpahala.

Berikut ini adalah beberapa sunnah yang sebaiknya diperhatikan:

1. Berkurban dengan Hewan Gemuk

Salah satu sunnah ketika berqurban adalah memilih jenis hewan kurban yang gemuk dan sehat.

Rasulullah SAW sangat menyukai hewan kurban yang gemuk karena dagingnya lebih banyak.

Jadi, ketika memilih hewan qurban, sebaiknya kita tidak hanya mencari yang sekedar sah, tetapi juga yang terbaik dari sisi fisik, tidak cacat, dan tentunya pilih yang gemuk.

Dalam hadis riwayat Imam Ahmad, Al Baihaqi, dan Hakim
disebutkan bahwa Nabi Saw. Bersabda:

“Sesungguhnya kurban yang paling dicintai Allah adalah hewan paling mahal dan paling gemuk.”

2. Tidak Memotong Rambut dan Kuku

Bagi orang yang berniat berqurban, disunnahkan untuk tidak memotong rambut dan kuku sejak memasuki 1 Dzulhijjah hingga hewan qurbannya disembelih.

Ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa jika seseorang telah berniat berkurban, maka hendaknya tidak mengambil (memotong) rambut dan kukunya hingga hewan kurbannya disembelih.

Adapun hadisnya sebagai berikut : 

Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar Al Makki telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abdurrahman bin Humaid bin Abdurrahman bin ‘Auf bahwa dia mendengar Sa’id bin Musayyab menceritakan dari Ummu Salamah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda.

“Jika telah tiba sepuluh (dzulhijjah) dan salah seorang dari kalian hendak berkurban, maka janganlah mencukur rambut atau memotong kuku sedikitpun.”

Dikatakan kepada Sufyan.

“Sebagian orang tidak memarfu’kan (hadits ini)?” Sufyan menjawab, “Akan tetapi saya memarfu’kannya.”

(Hadits Shahih Muslim No. 3653)

3. Menyembelih Sendiri atau Menyaksikan Langsung

Sunnah ketika berqurban berikutnya adalah menyembelih hewan qurban dengan tangan sendiri jika mampu dan mengetahui tata cara menyembelih hewan qurban.

Jika tidak, minimal menyaksikan proses penyembelihan tersebut.

Rasulullah SAW pernah memerintahkan Fatimah untuk menyaksikan proses penyembelihan hewan qurbannya seperti yang ada dalam hadis : 

Rasulullah Saw. Bersabda, “Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan sembelihanmu itu. Sesungguhnya kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu dari dosa-dosa yang kamu lakukan. Dan bacalah, ‘Sesungguhnya shalatku, sembelihan, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah SWT., Rabb alam semesta”. (H.R. Abu Daud 2810 dan At-Tirmizi 1521).

4. Membaca Basmalah dan Zikir

Saat menyembelih, sangat dianjurkan untuk membaca “Bismillah, Allahu Akbar”. Ini adalah bagian dari sunnah ketika berqurban yang tak boleh dilupakan.

Hal ini seperti hadis yang artinya : 

Telah menceritakan kepada kami Hafs bin Umar telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Al Aswad bin Qais dari Jundab ia pernah menyaksikan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di hari raya kurban (idul adha) mendirikan shalat, kemudian berkhutbah dan bersabda.

“Barangsiapa menyembelih sebelum shalat, hendaklah ia menyembelih kembali dengan sembelihan lain sebagai gantinya, dan barangsiapa belum menyembelih, hendaklah menyembelih dengan menyebut nama Allah.” (Hadits Shahih Al-Bukhari No. 6851)

5. Memakan Sebagian Daging Qurban Sendiri

Setelah proses penyembelihan, disunnahkan untuk memakan sebagian daging hewan qurban sendiri, karena Shohibul Qurban meruapakan salah satu golongan yang berhak menerima daging qurban.

Selain daging kurban juga dibagikan kepada keluarga, kerabat, tetangga, dan orang-orang yang membutuhkan.

Dalam sebuah hadis dijelaskan untuk memakan sebagian dari daging yang dikurbankan. Adapun hadisnya sebagai berikut : 

“Makan, simpan, dan bersedekahlah kalian (dari kurban kalian).” (H.R. Muslim: 1971).

Selain itu, dalam Al-Qur’an Surat Al-Hajj ayat 28 Allah berfirman : 

“Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mereka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang diberikan Dia kepada mereka berupa hewan ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.”

6. Menyembelih Setelah Shalat Idul Adha

Waktu penyembelihan hewan qurban juga ada aturannya. Sunnah ketika berqurban adalah menyembelih hewan setelah selesai melaksanakan shalat Idul Adha.

Jika disembelih sebelum shalat, maka sembelihannya tidak dihitung sebagai qurban, melainkan hanya sembelihan biasa.

Sebagaimana dalam hadis berikut ini : 

Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami Syu’bah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Zubaid dia berkata. Saya mendengar As Sya’bi dari Al Barra` radhiyallahu ‘anhu dia berkata; saya mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkhutbah, sabdanya.

“Sesungguhnya yang pertama kali kita lakukan pada hari ini adalah melaksanakan shalat (‘idul adha) kemudian kembali pulang dan menyembelih binatang kurban, barangsiapa melakukan hal ini, berarti dia telah bertindak sesuai dengan sunnah kita., barangsiapa menyembelih binatang kurban sebelum (shalat ied), maka sesembelihannya itu hanya berupa daging yang ia berikan kepada keluarganya, tidak ada hubungannya dengan ibadah kurban sedikitpun.”

Lalu Abu Burdah berkata.

“Aku menyembelih sebelum shalat, sementara aku masih memiliki jad’ah (anak kambing yang berusia dua tahun) yang lebih baik daripada kambing muda, maka beliau bersabda: “Sembelihlah binatang kurban itu, namun hal itu tidak sah untuk orang lain setelahmu.”

(Hadits Shahih Al-Bukhari No. 5134)


Dalam menjalankan sunnah-sunnah ini, kita tidak hanya mengikuti tata cara Rasulullah SAW, tapi juga meningkatkan kualitas ibadah kita di hadapan Allah SWT.

Dengan memahami sunnah ketika berqurban, semoga kita bisa melaksanakan ibadah ini dengan lebih sempurna dan mendapatkan keberkahan yang lebih banyak.

Yuk, persiapkan qurban kita sebaik mungkin, dan jangan lupa niatkan semua karena Allah semata!

Leave a Comment