Tahiyat menjadi bagian dalam pengerjaan ibadah shalat. Tahiyat sendiri dibagi menjadi dua yaitu tahiyat awal dan tahiyat akhir.
Seperti yang kita ketahui bahwa seseorang yang melaksanakan ibadah shalat harus menyertakan syarat dan rukun shalat didalamnya.
Hal ini karena jika ada salah satu rukun yang tidak dikerjakan, maka shalat yang dikerjakannya dianggap tidak sah dan harus mengulanginya lagi.
Lalu bagaimana dengan tahiyat awal dan akhir?
Apakah ini bagian dari rukun shalat? Bagaimana bacaan dari tahiyat awal dan akhir?
Untuk itu kami akan bahas secara lengkap mulai dari pengertian dan bacaan tahiyat awal dan akhir lengkap dengan latin dan artinya.
Apa Itu Tahiyat?
Dalam Islam, tahiyat (Arab: تَحِيَّة) mengacu pada doa yang dibaca selama shalat setelah sujud kedua pada rakaat kedua atau rakaat terakhir..
Tahiyat terdiri dari dua macam: tahiyat awal dan tahiyat akhir.
Tahiyat awal : Gerakan setelah sujud kedua pada rakaat kedua.
Tahiyat akhir : Gerakan dan membaca doa sebelum mengucapkan salam pada rakaat terakhir shalat.
Bacaan Tahiyat atau Tasyahud Awal

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْك أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ, أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ, اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ،
Latin :
Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu’alaina wa’alaa ibaadillaahishaalihiin. Asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammad Rasuulullaah. Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammad.
Artinya :
“Segala kehormatan, dan keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan itu punya Allah. Keselamatan atas Nabi Muhammad, juga rahmat dan berkahnya. Keselamatan dicurahkan kepada kami dan atas seluruh hamba Allah yang sholeh. Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad”.
Baca Juga : Ingat!! Begini Hukum Orang yang Meninggalkan Shalat
Bacaan Tahiyat atau Tasyahud Akhir Sesuai Sunnah

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْك أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ, أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ, اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ،
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِ نَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِ نَا إِبْرَاهِيمَ، وَ بَارِكْ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِ نَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِ نَا إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلٰى آلِ سَيِّدِ نَا إِبْرَاهِيمَ، فِى الْعَا لَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Latin :
Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu’alaina wa’alaa ibaadillaahishaalihiin. Asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammad Rasuulullaah. Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammad.
Wa alaa aali sayyidina muhammad. Kamaa shallaita ‘alaa sayyidinaa Ibraahim wa’alaa aali sayyidinaa ibraahim wabaarik ‘alaa sayyidinaa muhammad wa ‘alaa aali sayyidina muhammad. Kamaa baarakta ‘alaa sayyidinaa ibraahiim wa ‘alaa aali sayyidina Ibraahiim fil’aalamiina innaka hamiidum majiid.
Artinya :
“Segala kehormatan, dan keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan itu punya Allah. Keselamatan atas Nabi Muhammad, juga rahmat dan berkahnya. Keselamatan dicurahkan kepada kami dan atas seluruh hamba Allah yang sholeh. Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad.
Ya Allah. Limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad. Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di Seluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia”.
Hukum & Waktu Membaca Tahiyat Awal dan Akhir
Hukum membaca tahiyat awal dan akhir para ulama berbeda-beda pandangannya.
- Menurut mazhab Hanafi, tahiyat awal adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Sedangkan tahiyat akhir adalah wajib, yaitu harus dilakukan dan jika tidak dilakukan maka shalat tidak sah.
- Menurut mazhab Maliki, baik tahiyat awal maupun tahiyat akhir adalah sunnah ab’ad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan dan jika ditinggalkan secara sengaja maka harus dilakukan sujud sahwi.
- Menurut mazhab Syafi’i, tahiyat awal adalah sunnah ab’ad, sedangkan tahiyat akhir adalah wajib.
- Menurut mazhab Hanbali, baik tahiyat awal maupun tahiyat akhir adalah wajib.
Lalu kapan waktu membaca tahiyat awal dan akhir?
Sudah kita jelaskan diatas bahwa tahiyat awal dibaca pada rakaat kedua, sedangkan tahiyat akhir dibaca pada rakaat terakhir sebelum salam.
Baca Juga : Arti Bacaan Ruku’ dan Sujud dalam Sholat Beserta Tata Caranya
Doa Setelah Membaca Tahiyat Akhir (Sebelum Salam)

Setelah membaca tahiyat akhir, para jumhur ulama mengatakan bahwa disunnahkan bacaan doa ini yang mana isi didalamnya adalah agar terhindar dari fitnah dajjal. Berikut adalah bacaan dan artinya :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Latin :
Allahumma inni a’udzubika min ‘adzabi jahannama wa min adzabil qabri wa min fitnatil mahya wal mamati, wa min syarri fitnatil masihid dajjal.
Artinya :
“Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta dari kejahatan fitnah al-masikh ad-Dajjal” (HR. Muslim dari Anas dan Abu Hurairah).
Waktu Mengangkat Jari Telunjuk saat Tahiyat

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah mengangkat jari telunjuk saat Tasyahud.
“Diriwayatkan dari Ibnu Umar, sesungguhnya Rasulullah ketika duduk tasyahud, beliau meletakkan tangan kirinya di atas lutut kirinya, dan tangan kanannya di atas lutut kanannya dan tangannya membentuk angka lima puluh tiga, dan memberi isyarat (mengangkat) jari telunjuknya”. (HR Muslim)
Lalu kapan waktu terbaik untuk mengangkat jari telunjuk saat tahiyat?
Melansir dari jatim.nu.or.id. Dalam Hasyiah Syarah Sittin Lil Allamah ar-Ramli diterangkan bahwa waktu untuk mengangkat jari telunjuk pada saat membaca “Illallah” pada bacaan shalawat.





