Sholat 5 waktu adalah ibadah yang Allah SWT wajibkan bagi setiap muslim maupun muslimah yang baligh dan berakal. Dan tentu dituntut untuk melaksanakannya secara sah agar diterima oleh Allah SWT.
Namun, apabila sholat kita tidak sah atau batal. Apakah masih mendapatkan pahala atau tidak?. Simak keterangan berikut ini.
Agar sholat sah, kita harus memenuhi segala hal yang bisa menjadikan sahnya sholat. Yaitu mulai dari syarat-syarat sholat, rukun-rukun sholat, termasuk tidak melakukan segala hal yang dapat menyebabkan sholat menjadi batal.
Sebelum membahas tentang apakah sholat kita yang batal masih mendapatkan pahala atau tidak, mari kita ketahui apa saja hal-hal yang harus dipenuhi terkait sholat yang menjadikan sholat kita sah atau tidak.
Syarat Wajib Sholat
Syarat wajib sholat merupakan syarat dalam syarat, adalah perkara yang harus dipenuhi bagi seseorang yang mendirikan sholat, dalam Kitab Matan Ghayah wa Taqrib disebutkan syarat wajib sholat adalah: islam, baligh, dan berakal.
Syarat Sah Sholat
Adalah perkara yang harus dipenuhi sebelum mendirikan sholat. Masih dalam kitab yang sama disebutkan ada 5, yaitu:
- Suci dari hadats kecil maupun besar
- Menutup aurat
- Suci, badan, dan pakaian dari najis
- Mengetahui waktu masuknya sholat
- Menghadap qiblat, yaitu Ka’bah
Waktu-waktu Sholat 5 Waktu
Setiap sholat 5 waktu memiliki waktunya masing-masing dimana seseorang mendirikan sholat wajib di waktu tersebut. Dalam hal ini juga terdapat waktu dilarang sholat yang harus di ketahui. Berikut ini adalah 5 waktu sholat wajib:
1. Sholat Zhuhur
Waktu sholat zhuhur dimulai dari condongnya matahari ke arah barat dan berakhir ketika bayangan suatu benda telah sama panjangnya dengan benda tersebut.
2. Sholat Ashar
Waktu sholat ashar dimulai ketika panjang bayangan suatu benda bertambah lebih sedikit dari panjang benda terebut dan berakhir saat matahari terbenam.
3. Sholat Magrib
Waktu sholat maghrib dimulai dari berkahirnya waktu sholat ashar, yaitu dimulai dari terbenamnya matahari sampai hilangnya mega merah.
4. Sholat Isya`
Waktu sholat sholat isya dimulai dari berakhirnya waktu sholat maghrib, yaitu dimulai dari ketika hilangnya mega merah sampai terbitnya fajar shodiq.
5. Sholat Subuh
Waktu sholat subuh dimulai dari berakhirnya waktu sholat isya`, yaitu dimulai dari terbitnya fajar shodiq sampai terbitnya matahari.
Di zaman modern ini untuk mengetahui masuk waktunya sholat tentu terasa sangat mudah, berbeda dengan zaman dahulu yang harus melihat waktu-waktu diatas. Saat ini bisa dengan melihat jadwal jam waktu sholat yang telah ada atau juga pakai aplikasi di smartphone yang menyediakan jadwal waktu sholat.
Rukun Sholat
Rukun shalat adalah perkara yang yang harus dilakukan ketika mendirikan sholat. Jika salah satu rukun ada yang ditinggalkan menjadikan sholat tidak sah. Dalam kitab Matan Ghayah wa Taqrib disebutkan ada 18 rukun sholat, yaitu:
- Niat
- Berdiri bagi yang mampu
- Takbiratul Ihram
- Membaca Surat al-Fatihah
- Ruku’
- Thuma`ninah dalam ruku’
- I’tidal
- Thuma`ninah dalam i’tidal
- Sujud dua kali
- Thuma`ninah dalam sujud
- Duduk diantara 2 sujud
- Thuma`ninah dalam duduk diantara dua sujud
- Duduk tasyahud akhir
- Membaca tasyahud akhir
- Membaca sholat kepada Nabi Muhammad saw
- Membaca salam pertama
- Niat keluar dari sholat
- Tertib
Hal Yang Membatalkan Sholat
Perkara yang membatalkan sholat adalah perkara yang dapat merusak sholat sehingga sholatnya tidak sah. Dalam Kitab Matan Ghayah wa Taqrib disebutkan hal yang membatalkan sholat sebagai berikut:
- Sengaja mengucapkan kata yang lebih dari 1 huruf yang dapat dimengerti
- Banyak melakukan gerakan yang bukan gerakan sholat
- Hadats kecil maupun besar
- Terkena Najis
- Terbukanya aurat dengan sengaja
- Berubahnya niat
- Membelakangi qiblat
- Makan
- Minum
- Tertawa terbahak-bahak
- Murtad atau keluar dari islam
Apakah Sholat Yang Batal Masih Mendapatkan Pahala?
Setelah mengerti hal-hal diatas, kita akan akan tahu sholat yang kita dirikan akan sah atau tidak. Jika sholat yang kita dirikan memenuhi semua ketentuan diatas, maka sholat kita akan sah selama tidak terkena perkara yang membatalkan wudhu.
Dan jika kita melakukan sesuatu hal yang membuat sholat kita batal, maka sholat kita tidak sah dan wajib mengulangi kembali sholat dengan sah.
Namun, apakah sholat yang tidak sah kita lakukan masih mendapatkan pahala atau tidak?. Walapun kita sebenarnya tetap wajib mengulangi sholat yang tidak sah tadi.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Syekh Muhammad az-Zuhaili dalam kitabnya yang berjudul al-Mu’tamad fi al-Fiqh asy-Syafi’i menyebutkan tentang sholat yang tidak sah ataupun batal mendapatkan pahala atau tidak. Berikut teks kitabnya:
وقد تبطل الصلاة المفروضة، ولكنها تعتبر نافلة، كما لو صلى الفرض قبل دخول الوقت سهوا، أو بدون علم، والصلاة الباطلة تعتبر معدومة، ولكن يثاب الشخص على مجرد القراءة، أو الذكر، والتكبير، والتسبيح، كما لو فعل ذالك خارج الصلاةز
Sholat wajib yang dilakukan terkadang batal (tidak sah), tapi hal itu bisa dianggap sebagai melakukan suatu kesunahan. Sebagaimana jika seseorang mendirikan sholat sebelum waktunya karena lupa atau karena tidak tahu, maka sholat yang batal tadi dianggap tidak dilakukan.
Akan tetapi, seseorang yang melakukan sholat yang batal tersebut akan tetap mendapat pahala bacaan saja, atau dzikir, takbir, dan tasbih saja seperti ketika dilakukan di luar sholat.
Kesimpulan
Setelah mengetahui penjelasan diatas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa orang melakukan sholat wajib kemudian sholat batal ataupun tidak sah maka masih akan mendapatkan pahala. Yaitu pahala takbir, dzikir, membaca aq-quran yang dilakukan di luar sholat.
Walaupun sholat wajib yang batal tetap masih mendapatkan pahala. Kita masih diwajibkan mengulangi sholat yang batal tadi hingga sah. Jika tidak diulangi maka dianngap belum melakukan sholat dan akan mendapatkan dosa.
Demikian tadi penjelasan tentang sholat yang batal masih mendapatkan pahala atau tidaknya. Semoga bisa bermanfaat serta menambah ilmu. Wallahu a’alam.
Sumber:
1 Kitab Matan Ghayah wa Taqrib, al-Imam al-Qadli Abi Syuja’.
2 Kitab al-Mu’tamad fi al-Fiqh asy-Syafi’i, Syekh Dr. Muhammad az-Zuhailiy.