Setiap bulan Rabiul Awal, umat Islam di seluruh dunia memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan penuh rasa syukur.
Peringatan ini dikenal dengan sebutan Maulid Nabi. Salah satu cara indah untuk merayakannya adalah melalui puisi Maulid Nabi, yang berisi ungkapan cinta, rindu, dan doa kepada Rasulullah.
Dalam artikel ini, kami sajikan kumpulan puisi Islami tentang Maulid Nabi Muhammad SAW yang bisa menjadi inspirasi untuk renungan, acara peringatan, maupun konten dakwah Islami.
5 Puisi Tentang Maulid Nabi Muhammad

Puisi 1: Kelahiran Sang Cahaya
Di malam sunyi, cahaya itu lahir,
Menerangi bumi, menyejukkan zikir,
Muhammad, insan pilihan,
Rahmat bagi seluruh kehidupan.
Langit bersorak, bumi pun gembira,
Ketika hadir sang kekasih Allah,
Engkaulah lentera di tengah gelap,
Mengajak manusia menuju taubat.
Wahai Rasul, penuntun jiwa,
Kami rindukan akhlak mulia,
Lahirnya engkau bagaikan pelita,
Menjadi rahmat sepanjang masa.
Puisi 2: Syair Rindu di Hari Maulid
Hari ini kami mengenangmu, ya Nabi,
Menyebut namamu dengan hati penuh kasih,
Shalawat terlantun bagai embun pagi,
Menghidupkan cinta di relung sanubari.
Engkau datang di zaman kegelapan,
Menghapus berhala, menegakkan iman,
Mengajarkan kasih, menuntun persaudaraan,
Menjadi teladan sepanjang zaman.
Ya Rasul, betapa besar rinduku,
Walau tak sempat bertemu denganmu,
Namun shalawat ini jadi pengikat,
Menghantarkan cinta hingga akhir hayat.
Puisi 3: Maulid, Hari Penuh Syukur
Bumi berguncang penuh bahagia,
Ketika lahirmu ke dunia fana,
Engkaulah Muhammad, kekasih Allah,
Yang membawa petunjuk penuh berkah.
Hari maulid kami rayakan,
Bukan sekadar peringatan,
Namun tanda cinta dan syukur,
Atas hadirnya Nabi penyejuk kalbu.
Engkau mengajarkan akhlak sempurna,
Senyum lembut, hati penuh cinta,
Ya Rasul, bimbinglah kami,
Agar istiqamah di jalan Ilahi.
Puisi 4: Shalawat di Malam Maulid
Di malam maulid, suara bersahutan,
Shalawat indah mengalun penuh kerinduan,
Hati terpaut pada junjungan,
Muhammad, teladan umat sepanjang zaman.
Engkau laksana bulan di langit gelap,
Menyinari hati yang hampir lenyap,
Engkau ajarkan sabar dan kasih,
Menjadi rahmat yang tiada habis.
Wahai Rasul, cahaya abadi,
Namamu terukir dalam sanubari,
Doakan kami, umat yang lemah,
Agar selamat di akhir kehidupan.
Puisi 5: Cinta Tak Pernah Padam
Maulid Nabi bukan sekadar cerita,
Ia cahaya yang menyalakan jiwa,
Mengingatkan kami pada manusia mulia,
Yang hidupnya penuh kasih dan taqwa.
Ya Rasulullah, engkau kekasih Allah,
Namamu selalu kami sebut penuh cinta,
Shalawat ini bukti rindu yang dalam,
Walau jarak dan masa memisahkan.
Di hari lahirmu kami bersyukur,
Atas hadirnya cahaya yang makmur,
Engkau pengikat hati kaum beriman,
Rahmatmu kekal sepanjang zaman.
Penutup
Membaca dan merenungkan puisi Maulid Nabi bukan hanya sekadar ungkapan kata-kata indah, melainkan juga bentuk cinta dan penghormatan kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Melalui bait-bait puisi Islami ini, kita diajak untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan meneladani akhlak Nabi.
Semoga kumpulan puisi Maulid Nabi ini bisa menjadi inspirasi, penguat iman, serta pengingat bahwa kelahiran Rasulullah adalah rahmat terbesar bagi seluruh umat manusia.





